Sejarah Kejayaan Bioskop Lokal di Kota Solo
Sebelum kemunculan bioskop dengan gedung permanen, dulu di Solo telah ada yang namanya gambar sorot.
Featured posts
Sebelum kemunculan bioskop dengan gedung permanen, dulu di Solo telah ada yang namanya gambar sorot.
Cemilan lembut yang mengundang nikmat di Solo, bentuknya panjang, isinya daging, apa lagi kalau bukan Sosis Solo.
Didirikan pada tahun 2011, Kopi Lik Giman menawarkan racikan perpaduan kopi antara kopi robusta, kopi arabika, dan kopi luwak.
Jikalau tuan dan nyonya sedang plesir di Solo, cobalah untuk mampir di kompleks Stadion Sriwedari atau yang di timur Pasar Kembang pada malam hari. Di tempat ini, terdapat secuil kenikmatan surgawi yang bisa kamu cicipi untuk menggoyang lidah.
Mbah Loso tidak pernah menutup-nutupi atau merahasiakan racikan tehnya yang nikmat luar biasa itu. Dia menggunakan tiga teh yang berbeda, lalu dicampur menjadi satu. Mbah Loso menamai ‘jurus’ tiga campuran tehnya dengan nama “Pak Djenggot balapan nyapu”.
Pasar minat khusus yang tertata rapi itu telah lama menjadi salah satu trademark kota Solo, bisa dibilang belum komplit dolan ke Solo kalau belum mengunjungi pasar Triwindu. Mata akan dimanjakan oleh beragam barang-barang antik yang dipajang di kios-kios.
Kuliner selat di Kota Solo sudah sangat terkenal. Berawal dari zaman penjajahan yang mana ada koki dari Belanda yang sering membuat menu masakan salad di lingkungan keraton. Kemudian menu tersebut diadopsi oleh tukang masak keraton dan dimodifikasi dengan bumbu rempah khas Jawa, jadilah menu yang dinamakan selat.
SIEM (Solo International Ethnic Music) Festival merupakan event musik bertaraf internasional yang menampilkan berbagai musisi dunia yang beraliran musik etnik. SIEM Festival pertama kali diselenggarakan di kota Solo ini pada tahun 2007. Acara yang masuk dalam calender event pemerintah kota Surakarta ini rutin diadakan dua tahun sekali.
Recent Comments