Menikmati Selat Dengan Cita Rasa Modern di Omah Selat
Kuliner selat di Kota Solo sudah sangat terkenal. Berawal dari zaman penjajahan, konon ada koki dari Belanda yang sering membuat menu masakan salad di lingkungan keraton. Kemudian menu tersebut diadopsi oleh tukang masak keraton dan dimodifikasi dengan bumbu rempah khas Jawa, jadilah menu yang dinamakan selat.
Ngomong-ngomong tentang kuliner selat di Solo, ada beberapa warung yang biasa dirujuk oleh para penikmat kuliner. Seperti Selat Mbak Lies di Serengan, Selat Viens di Pasar Nongko, Selat Kusuma Sari di Nonongan. Nah, untuk tulisan kali ini, akan kami bahas salah satu kuliner selat yang tak kalah enak dengan warung lainnya, yakni Omah Selat.
Omah Selat yang bertempat di daerah Jagalan ini mulai berdiri tepatnya pada tanggal 23 Juli 2008. Mas Heru, sang pemilik warung menjelaskan bahwa konsep Omah Selat ini dibuat lebih homely atau seperti makan di rumah sendiri. Suasananya lebih njawani dengan berbagai ukiran kayu, gebyok, koleksi barang lawas, dan foto Raja Kasunanan Surakarta, dll. Pada awal berdirinya, hanya teras depan saja yang dipakai untuk berjualan, lambat laun kemudian berkembang menggunakan bagian dalam rumah.
Masakan selat di Omah Selat ini beda dengan selat di warung lain yang biasa dijumpai di Solo, rasa selatnya lebih cenderung ke cita rasa Eropa.
“Rasa selat di tempat kami beda mas, kami bikin rasanya cenderung mirip masakan selat khas Belanda (Eropa)”, terang Heru, pemilik Omah Selat.
Beragam menu masakan selat ditawarkan di sini, diantaranya Selat Iga Bakar, Selat Sirloin Beef Bakar Madu, Kentang Mayonaise, Sop Manten, dll. Menu andalan di tempat ini adalah Selat Iga Bakar. Ya, memang ketika kami mencobanya, bumbu bakarnya yang manis meresap ke dalam daging yang lumayan empuk, ditemani lotus, ketela ungu, kentang, dan sayuran lainnya. Penyajiannya pun menarik.
“Sebenarnya, menu selat di warung kami adalah modifikasi dari masakan selat Solo, kami juga tidak menyajikan dalam bentuk hotplate, karena lebih memilih untuk memakai piring meski pun untuk menyantapnya memakai garpu dan pisau”, kata Heru.
Harga lumayan terjangkau, semua menu berada pada kisaran Rp.2.500-25.000. Tertarik untuk mencoba? Sumangga..
Omah Selat
Jalan Gotong Royong nomor 13, Jagalan ( lampu merah Jl.Juanda lurus ke utara, kanan jalan)
10.00-18.00
belum pernah kesana, nunggu ada yang ngajakin :p
kalau tekleng unik rasa uenak coba cari di bawah gapuro kraton, depan pasar klewer, ada tau dimana cari beskit
Pengen kesana…. Btw, halal kan yaa ✌